Kata “Santri”
selalu melakat pada konotasi kitab kuning, pendidikan agama, kolot, dan
beberapa hal mendasar lain yang bersifat jauh dari peradaban teknologi. Ada
juga yang mengatakan bahwa santri merupakan sebutan bagi orang yang belajar ilmu
agam di sebuah Pondok Pesantren. Ada yang bermukim di pondok tersebut dan ada
pula istilah santri kalong, yakni santri dari lingkungan sekitar yang hanya
datang untuk ikut mengaji kemudian pulang ke rumahnya setelah pengajian
selesai.
Bagi orang
yang pertama kali “Nyantri” seringkali merasa takut, merasa kebebasan yang
direnggut, atau ada juga yang di dalam satubulan pertamanya selalu menangis.
Padahal jika mau menikmati kondisi di sebuah pondok tersebut akan terasa
menyenangkan menjadi santri serta mendapatkan pengalaman baru dalam berbagai
bidang. Menurut penuturan alumni, masa-masa nyantri itu masa-masa yang luar
biasa dan seringkali mereka kecewa karena tidak sungguh-sungguh saat menjadi
santri dulunya. Banyak dari mereka yang memanfaatkan teknologi untuk saling
merekatkan tali silaturrahim antar sesama alumni pondok pesantren atau hanya
sekedar bernostalgia semasa nyantri.
Teknologi kini
menjadi media yang utama dalam penyampaian informasi. Dengan bersifat murah dan
realtime teknologi kini mampu menggeser posisi dari media cetak dan
surat manual. Melihat kegandrungan akan teknologi itu beberapa santri di Pondok
Pesantren Tebuireng utamanya dari siswa/I SMK Plus Khoiriyah Hasyim Prodi
Multimedia membangun sebuah komunitas untuk menuangkan ide dan kreatifitasnya guna
menyampaikan pesan moral, pendidikan akhlaq serta hal lain yang didapatkan
dalam pondok menjadi sebuah Film pendek. Komunitas ini mereka namai dengan
CinemaSantri.
CinemaSantri
adalah sebuah komunitas dari siswa/I SMK Plus Khoiriyah Hasyim yang bertujuan
membuat film-film pendek yang dapat menjadi tuntunan, jadi bukan hanya sekedar
tontonan. Komunitas ini melakukan pertemuan rutin setiap hari jumat untuk
mengisi libur sekolah dengan belajar perfilman. Beberapa dari karya mereka
dapat ditemui di Youtube dengan keyword “SMKTEBUIRENG” atau “cinemasantri”.
Selain
perfilman, hal yang dipelajari dari komunitas ini adalah belajar fotografi,
desain grafis, animasi, audio dan hal lain yang mampu meningkatkan kemampuan
mereka dalam bidang multimedia. So, siapa bilang santri cuma tau kitab dan
arab pegon. Kita juga bisa melek teknologi! J
No comments:
Post a Comment
Saran dan kritik yang bagus adalah yang membangun, bukan menghancurkan. terima kasih komentarnya