STEP MEMBUAT FILM
Pertemuan
pertama dalam komunitas santri kali ini membahas tentang bagaimana langkah
membuat sebuah film. Film sendiri terpisah menjadi dua jenis yakni yang
bersifat Fakta (Dokumenter) atau yang bersifat Fiksi (FTV, Sinetron, dll). Film
akan menjadi menarik saat dua menit pertamanya penonton terhindar untuk beralih
channel, film akan menarik jika pesan dari pembuat film mampu tersampaikan pada
penonton. Lalu, bagaimana caranya?
Langkah
membuat film tidaklah susah, proses pembuatan film sama halnya dengan pembuatan
project multimedia lainnya. Proses yang harus dilalui adalah :
PROSES PRA
PRODUKSI – PROSES PRODUKSI – PROSES PASCA PRODUKSI
Ini adalah
proses mutlak yang harus dilalui dalam membuat sebuah project multimedia. Pra
Produksi adalah proses yang harus disiapkan sebelum terjun ke lapangan
untuk melakukan proses produksi. Proses ini dilakukan untuk menghemat waktu,
biaya, tenaga, maupun fikiran saat produksi. Semua hal yang akan dilakukan
sudah terencana rapi sehingga saat terjun lapangan tidak kebingungan tau
melakukan hal yang sia-sia. Adapun contoh dari proses Pra produksi ini
antara lain :
1.
Membuat Ide Cerita
Ide cerita atau konsep sebuah film
menjadi sangat penting sebab menentukan arah dari film itu dibuat, kesalahan
dalam menempatkan shot atau scene akan mempengaruhi sudut pandang dari cerita
itu sendiri.
Untuk
membuat sebuah ide dasar sebuah film dapat dimulai dengan:
(a)
Membuat Log Line
Untuk memudahkan dalam membuat log
line dapat diawali dengan keyakinan seorang Film Maker (Sang Pembuat
Film). Ini hanya untuk memudahkan, jadi
bukan rumus pasti, jadi log line dapat diawali dengan kata “Saya Yakin
Bahwa……” kemudian dilanjutkan dengan membuat sebuah synopsis atau
sekedar ringkasan cerita yang akan disampaikan.
Log Line menjadi penting karena
amanita yang akan disampaikan berasal dari sini. Dan jangan berkhianat dari Log
Line yang telah dibuat, sebab konsekuensi yang didapat jika beralih dari log
line yang ada maka film tersebut akan terus berubah dan tak kunjung selesai.
(b)
Membuat Sinopsis
Melangkah untuk membuat synopsis
atau ringkasan cerita dari film yang akan dibuat adalah dengan menambahkan kata
“Dan saya akan menyampaikan itu dengan menceritakan…… yang…….” Disini
yang menjadi penting adalah penentuan aktor dan apa yang akan dilalui aktor
dalam film tersebut.
(c)
Membuat Alur Cerita
Alur Cerita ini dibuat untuk
memudahkan dalam penggambaran dari film yang akan diproduksi. Ingat, ketiga hal
ini harus tertulis diatas kertas kemudian didiskusikan dengan crew untuk
melihat gambaran terhadap film dan mengetahui tugas masing-masing personal.
(d)
Membuat Story Board
Story board merupakan proses penuangan alur cerita
kedalam sebuah gambar yang memiliki keterangan shot, scene, durasi, backsound,
sudut pengambilan gambar, dan lainnya untuk member gambaran detail terhadap
film yang akan dibuat.
*Tahap pembuatan Storyboard dalam Film Fiksi dan Fakta berbeda
2.
Membentuk Tim
Meski film yang akan dibuat merupakan film pendek dan
dalam tahap belajar, namun dalam pelaksaannya diperlukan sebuah tim untuk
melatih kesolidan dan kerjasama antar personal. Adapun contoh pembagian timnya
dalah:
(a) Produser
Bertugas untuk mengatur keuangan yang akan digunakan
selama produksi berlangsung
(b) Sutradara
Bertugas untuk mengatur kegiatan selama proses
produksi. Sutradara memiliki peran penting terhadap kesuksesan sebuah film itu
karena sudut pandang yang diambil adalah sebagaimana sudut pandang sutradara.
(c) Cameramen
Kameramen bertugas mengoperasikan kamera untuk
pengambilan gambar dan menjadi penting sebab tanggung jawab kameramen termasuk
dalam kesuksesan hasil gambar yang diambil.
(d) Aktor/Aktris
Aktor ataupun aktri merupakan tokoh yang akan bermain
dalam film tersebut. Aktor maupun aktris ini memiliki peran penting sebab harus
mampu menjiwai tokoh yang diperankan meski kadang tidak sesuai dengan jati diri
aslinya.
(e) Lighting
Man
Gelap atau terangnya hasil gambar menjadi tangung
jawab lightingman. Karena lightingman memiliki tanggung jawab untuk kesiapan
lampu, reflektor ataupun alat pencahayaan lain dalam membuat film.
(f)
Pembantu Umum (Figuran)
Figuran merupakan tokoh yang menjadi pembantu dalam
kesuksesan sebuah film. Sebab untuk menghasilkan kesan natural dalam kehidupan,
figuran ini dianggap penting untuk memunculkan suasana yang alami.
3.
Membuat Jadwal
Jadwal Pembuatan film ini harus sudah diselesaikan
untuk menghindari waktu terbuang percuma saat produksi. Setiap keterlambatan
jadwal maka akan mempengaruhi terhadap jadwal selanjutnya, biaya maupun tenaga.
Untuk memaksimalkan waktu biasanya pembuatan jadwal berdasarkan scena yang akan
dibuat. Misalkan untuk satu scene yang sama dilakukan dalam satu hari. Pada
hari berikutnya dilakukan pengambilan di scene berbeda sehingga cukup dengan
mengganti pakaian aktor saja namun lokasi masih sama.
4.
Membuat Anggaran Biaya
Anggaran biaya ini dibuat dengan detil dan mengacu
pada jadwal yang telah diselesaikan sebelumnya. Biaya yang dimaksudkan antara
lain adalah biaya akomodasi, transportasi, konsumsi, suplemen dan lain-lain.
5.
Menentukan Aktor/Aktris
Kemampuan aktor atau aktris ini mempengaruhi terhadap
feel sebuah film. Jika Aktor tersebut memiliki bakat yang
tinggi. Maka take sebuah film tidak perlu diulang-ulang untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan. Namun jika aktor dan aktris tersebut sukar
untuk beradaptasi maka akan dimungkinkan akan memperlambat produksi sehingga
berpengaruh pada jadwal kemudian Estimasi biaya.
6.
Menentukan Lokasi
Lokasi menjadi hal yang penting sebab keindahan lokasi dan
keseuaian terhadap tema sebuah film akan menjadi daya tarik tersendiri terhadap
film yang dibuat. Semakin menarik, indah lokasi tersebut akan menjadikan
penonton menjauhkan remot dari tangannya.
Setelah semua
proses diatas selesai dikerjakan maka tahap selanjutnya adalah terjun lapangan
untuk berproduksi. Proses ini dikenal dengan Proses Produksi yang
didalamnya melakukan:
1.
Pengambilan Gambar
Pengambilan gambar ini dilakukan dalam sekali proses,
apapun stockshot yang didapat saat proses ini harus mampu
dimanfaatkan dengan maksimal saat editing nantinya atau yang lebih dikenal
dengan proses Pasca Produksi.
Untuk menghasilkan gambar yang tidak mengecewakan
biasanya pada waktu luang diambil gambar-gambar tambahan (Bonus)
yang diharapkan dapat digunakan untuk menutupi kekurangan gambar dalam film (Insert).
Kesolidan sebuah tim akan dapat terlihat pada proses
ini, sebab pada saat produksi harus disepakati bersama bahwa tidak boleh lagi
ada diskusi, namun sudah memiliki satu sudut pandang yang sama yang diarahkan
oleh seorang sutradara.
Proses
Produksi ini dilakukan sekali, jika ada stockshot yang kurang maka harus mampu
mengolah stock yang ada sebab tidak dimungkinkan lagi kembali untuk pengambilan
gambar karena akan berpengaruh pada anggaran dan jadwal selanjutnya. Langkah
terakhir dalam pembuatan film adalah Proses PascaProduksi Proses ini
menjadi proses akhir sebelum Launching/Premier sebuah Film. Adapun
yang dilakukan pada proses ini antara lain:
1.
Editing
Editing adalah proses mengolah Stockshot yang
didapat saat proses produksi dilapangan. Proses editing ini dilakukan didalam
ruangan dengan memanfaatkan komputer dan audiospeaker. Adapun beberapa istilah
yang dikenal dalam editing antara lain:
(a) Transfer
Adalah memindahkan data dari memory atau dari kamera
untuk dimasukkan dalam computer.
(b) Loging
Memberi penandaan per-File baik itu penulisan sudut
pandang, keterangan isi per-File dan kualitas dari File tersebut (apakah file
itu digunakan atau tidak)
(c) Trim
Pemotongan dari shot yang didapat dengan cara ditarik
dari ujung frame
(d) Cutting
Pemotongan shot dengan cara di tandai kemudian di cut
untuk diletakkan dalam timeline
(e) Dubbing
Proses pengisian suara dalam film
(f)
SoundEffect
Pemberian effek suara ledakan ataupun lainnya untuk
membangun mood penonton
(g) Backsound
Memberi irama dalam film itu untuk membawa penonton
masuk dalam suasana yang dirasakan pemain
(h) Rendering
Proses penyatuan dari semua shot yang
disusun dalam time line menjadi satu file yang siap dijalankan
2.
Presentasi
Menjalankan File yang telah dirender dihadapan tim
maupun orang yang lebih ahli untuk diberi kritik dan saran yang membangun untuk
kesuksesan sebuah film itu
3.
Revisi
Setelah diberi kritik dan saran maka langkah
selanjutnya adalah kembali masuk kedalam ruang editing untuk mengolah dan
memperbaiki film yang telah dibuat. Setelah selesai maka proses berikutnya
adalah:
(a) Burning
Membakar file yang telah dirender kedalam media yang
biasa digunakan, seperti DVD atau semacamnya
(b) Labeling
Pemberian Label terhadap DVD yang telah berisi film
tersebut
(c) Covering
Pemberian Cover DVD ini dimaksudkan untuk menarik
perhatian dan membaca sekilas potongan cerita dari film yang akan disaksikan.
4.
Presentasi
Setelah diperbaiki maka proses selanjutnya adalah
dipresentasikan terhadap tim atau para ahli untuk menghasilkan film yang
maksimal.
5.
Launcing/premier
Jika telah disetujui semua pihak, maka Film dapat di
launching atau ditampilkan ke khalayak luas, Baik melalui bioskop atau lainnya.